Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
1.
Siswa mampu memahami dasar-dasar sistem transmisi
2.
Siswa mampu merawat berkala sistem transmisi sesuai literatur
3.
Siswa mampu merawat berkala sistem transmisi sesuai SOP
A.
Dasar-dasar Sistem Transmisi Sepeda motor
Sistem transmisi merupakan serangkaian
komponen dalam sebuah sepeda motor yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari
poros engkol menuju ke roda belakang. Sepeda motor dirancang sedemikian rupa
agar dapat dioperasikan di segala medan, tanjakan, turunan dan jalan datar.
Tentu saja power atau tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan akan
berbeda tergantung dari kondisi jalan. Sebagai contoh seorang tukang becak akan
lebih banyak mengucurkan keringatnya ketika mengayuh becaknya di jalan yang
menanjak, lain halnya ketika berada pada jalan mendatar apalagi jalan yang
menurun. Ketika jalan menanjak tukang becak harus lebih kuat mengayuh pedal
becaknya agar torsi roda bertambah besar sehingga becak dapat berjalan.
Seandainya saja becak memiliki sistem transmisi, tentu saja tukang becak akan
lebih terbantu terutama pada saat jalan menanjak kayuhan pedal menjadi lebih
ringan walaupun harus mengayuh dengan putaran yang lebih cepat.
Selain berfungsi untuk meneruskan putaran dari
mesin ke roda, sistem transmisi juga berfungsi untuk menyesuaikan besarnya
momen puntir (torsi) pada roda belakang. pada saat jalanan mendaki, sepeda
motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju
sepeda motor yang dibutuhkan rendah dan sebaliknya pada saat jalan mendatar
atau menurun, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang kecil tetapi
kecepatan atau laju sepeda motor tinggi.
Sistem transmisi sepeda motor terdiri dari dua
macam, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis
a.
Transmisi manual
Tipe transmisi manual
yang digunakan yaitu tipe constant mesh, pada transmisi tipe ini
terdapat beberapa pasang gear (roda gigi) sebagai pengatur putaran. Jumlah
pasangan roda gigi sesuai dengan jumlah kecepatannya, misalkan sebuah sepeda
motor tertentu memiliki 5 kecepatan maka di dalam sistem transmisi sepeda motor
tersebut terdapat 5 pasang gear transmisi yang memiliki jumlah mata gear yang
berbeda beda. Pada transmisi tipe manual, perubahan kecepatan ditentukan oleh
si pengemudi melalui mekanisme pemindah gigi dengan cara menginjak pedal
pemindah gigi maju atau mundur.
b.
Transmisi otomatis
Tipe transmisi otomatis yang digunakan pada sepeda motor
yaitu CVT, singkatan dari Continuously Variable Transmission. CVT adalah
transmisi otomatis yang perubahan kecepatannya terjadi secara berkesinambungan.
Perubahan kecepatannya sangat halus dan tidak ada hentakan walaupun handle gas
ditarik secara tiba-tiba. Perubahan kecepatan pada transmisi jenis CVT terjadi
secara otomatis berdasarkan pada besar kecilnya putaran mesin dan beban
kendaraan yang dialami oleh roda belakang. Sistem perubahan kecepatan pada
transmisi CVT ini memanfaatkan gaya centrifugal pada puli primer atau puli
penggerak.
B.
Komponen-komponen Sistem Transmisi Manual
Transmisi manual pada sepeda motor terdiri dari dua komponen utama, yaitu mekanisme
pemindah gigi dan gear transmisi
1.
Mekanisme Pemindah Gigi
Mekanisme pemindah gigi adalah serangkaian
komponen transmisi manual yang bertugas untuk mengatur perpindahan gigi
transmisi dengan cara menggeser gigi gigi geser pada gear transmisi. Mekanisme
pemindah gigi ini digerakkan langsung oleh pengemudi dengan cara menginjak
pedal pemindah gigi arah maju atu mundur.
Gambar. Mekanisme pemindah gigi
Sumber. Astra honda motor
Keterangan gambar :
1.
Garpu pemindah gigi / shift fork
2.
Pen garpu pemindah gigi
3.
Circlip pen garpu pemindah gigi
4.
Drum gearshift
5.
Plat bintang pemindah gigi
6.
Pen drum gearshift
7.
Plat stopper
8.
Pegas plat stopper
9.
Poros peminah gigi
10. Lengan pemindah gigi
11. Pegas
12. Pegas
a.
Cara kerja komponen
Cara kerja mekanisme pemindah gigi : pada saat
pedal pemindah gigi diinjak, poros pemindah gigi akan berputar dan menggerakkan
lengan pemindah gigi, pada bagian atas lengan pemindah gigi terdapat semacam
kait yang berfungsi untuk menarik atau mendorong pen drum gearshift dan
selanjutnya drum gearshift akan berputar, pada saat drum gearshift berputar
maka garpu pemindah gigi akan bergeser mengikuti alur cacing yang terdapat pada
drum gearshift, dan selanjutnya garpu pemindah gigi akan menggeser gear
transmisi (gigi geser).
b.
Fungsi komponen
1.
Pedal pemindah gigi : berfungsi sebagai operator mekanisme pemindah gigi,
jika pedal diinjak maka poros pemindah gigi akan berputar maju atau mundur
tergantung dari pedal bagian mana yang diinjak
2.
Poros pemindah gigi : selain berfungsi untuk menggerakkan lengan pemindah
gigi, poros pemindah gigi juga berfungsi sebagai pembebas kopling pada sepeda
motor tipe cub.
3.
Lengan pemindah gigi : bertugas memutarkan drum gearshift dengan cara
mendorong atau menarik pen drum gearshift
4.
Drum gearshift : terdapat alur semacam jalur cacing yang berguna untuk
mengatur gerak garpu pemindah gigi / shift fork. Ketika drum gearshift berputar
maka garpu pemindah gigi akan bergeser menyesuaikan alur.
5.
Garpu pemindah gigi / shift fork : bertugas menggeser gigi geser pada gear
transmisi sehingga diperoleh kombinasi rasio roda gigi yang tepat
6.
Plat bintang : bersama dengan plat stoper bertugas sebagai penahan drum
shift gear agar tidak berputar dengan sendirinya. Karena jika drum shift gear
berputar maka gigi transmisi akan berubah, hal ini akan sangat berbaha jika
terjadi pada saat kendaraan berjalan atau mesin menyala.
2.
Gear transmisi
Gambar. Gear transmisi manual
Sumber : Astra Honda Motor
Keterangan gambar :
1.
Poros input / poros utama
2.
Poros output / poros pembalik
3.
Gear output gigi satu (gigi bebas)
4.
Bush
5.
Gear input gigi dua (gigi bebas)
6.
Gear output gigi dua (gigi geser)
7.
Gear input gigi tiga (gigi geser)
8.
Gear output gigi tiga (gigi bebas)
9.
Gear input gigi empat (gigi bebas)
10. Gear output gigi empat (gigi mati)
11. Sprocket
12. Plat pengunci sprocket
13. Collar
14. Pegas plat stopper
15. Plat stopper gigi top
16. Washer
17. Washer
18. Washer
19. Washer
20. Circlip
21. Circlip
22. Oil seal
23. Baut
24. Bearing
25. Bearing
26. bearing
Transmisi terdiri dari beberapa pasang gear
yang terpasang berjejer pada dua buah poros transmisi, yaitu poros input
transmisi dan poros output transmisi. Jumlah gear pada transmisi manual sepeda
motor tergantung dari jumlah kecepatan sepeda motor tersebut, misal sepeda
motor yang memiliki empat kecepatan maka jumlah gear transmisinya juga empat
pasang atau delapan gear transmisi.
a.
Komponen gear transmisi
1.
Roda gigi
Jenis-jenis roda gigi yang terdapat pada
transmisi manual sepeda motor ada 3 macam yaitu :
a.
Roda gigi mati
Gambar. Roda gigi mati
Roda gigi mati adalah roda gigi yang terpasang mati pada
porosnya atau ada juga yang dapat dilepas tetapi ketika terpasang pada
porosnya, roda gigi tersebut akan ikut berputar jika porosnya berputar dan
sebaliknya jika roda gigi tersebut berputar maka porosnya pun ikut berputar
b.
Roda gigi bebas
Gambar. Roda gigi bebas
Roda gigi bebas adalah roda gigi yang terpasang bebas
pada poros transmisi. Roda gigi bebas dapat berputar pada porosnya tetapi tidak
dapat bergeser, sehingga pada bagian tengah roda gigi bebas dibuat halus agar
dapat berputar dengan lancar. Pada roda gigi bebas biasanya dilengkapi dengan
dog hole yaitu lubang pengait antar gear
c.
Roda gigi geser
Gambar. Roda gigi geser
Roda gigi geser adalah roda gigi yang dapat bergeser pada
porosnya dan jika roda gigi ini berputar maka poros transmisi juga ikut
berputar, dan sebaliknya jika poros transmisi berputar maka roda gigi geser
akan ikut berputar. Pada bagian tengah dari roda gigi geser terdapat alur
sebagai tempat shift fork atau garpu pemindah gigi. Roda gigi geser juga
dilengkapi dengan dog yaitu semacam tonjolan pengait antar gear. Ketika gigi
ini bergeser maka dog akan saling berkaitan dengan dog hole pada roda gigi
bebas.
2.
Poros transmisi manual
Poros transmisi manual pada sepeda motor
terdiri dari dua macam yaitu:
a.
Poros input transmisi
Poros input transmisi adalah poros utama atau poros
penggerak sistem transmisi. Poros input digerakkan oleh poros engkol mesin
melalui perantara kopling. Pada motor jenis cub, poros engkol dan poros input
transmisi dihubungkan oleh dua buah kopling yaitu kopling otomatis (kopling
centrifugal) dan kopling manual (kopling plat banyak). Sedangkan pada motor
jenis sport hanya dihubungkan dengan menggunakan satu buah kopling saja yaitu
kopling manual (kopling plat banyak)
b.
Poros output transmisi
Poros output tranmisi merupakan poros yang
bertugas sebagai penerus putaran dari poros input menuju gear sproket roda
belakang. Arah putaran poros output tidak sama dengan poros input, jika poros
putaran poros output searah dengan putaran roda belakang maka arah putaran
poros input adalah kebalikan dari arah putaran roda belakang.
b.
Cara kerja gear transmisi manual
1.
Posisi netral
Pada posisi ini pedal pemindah
gigi belum diinjak sehingga seluruh pasangan roda gigi masih dalam keadaan
bebas sehingga putaran dari poros input tidak dapat diteruskan ke poros output.
Posisi ini ditandai dengan nyala lampu netral berwarna hijau pada panel
indikator speedometer.
2.
Posisi gigi masuk
Posisi gigi masuk yaitu posisi
dimana ada salah satu pasangan roda gigi yang saling terkait satu sama lain
sehingga putaran dari poros input dapat diteruskan ke poros output. Gigi masuk
terjadi jika pedal pemindah gigi diinjak, pedal pemindah gigi diinjak sekali
maka gear transmisi akan masuk ke gigi kecepatan satu. Pasangan gigi satu
bekerja dan pasangan gigi yang lain hanya ikut berputar saja tetapi putarannya
tidak berpengaruh pada putaran poros output. Pedal pemindah gigi diinjak untuk
kedua kalinya maka pasangan gigi kedua bekerja dan gigi yang lainnya hanya ikut
berputar saja tanpa mempengaruhi gigi yang lainnya, begitu seterusnya sampai
pada pasangan gigi tertinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar