Selamat pagi
dan tentu saja selalu semangat pagi untuk kita semuanya warga TBSM dimanapun
anda berada, jumpa lagi di SALDAMedia pada kesempatan kali ini saya akan
berbagi modul tentang perawatan berkala sistem injeksi bahan bakar sepeda
motor, modul ini saya susun dengan tujuan untuk mempermudah nanda sekalian
siswa siswi SMK TBSM dimanapun anda berada wabil khusus untuk siswa siswi saya
kelas XI TBSM di salah satu SMK Negeri di Wonosobo yang sedang melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan di DU/DI.
Berikut modulnya
silahkan dipelajari dan sukses selalu
Perawatan Berkala Sistem Injeksi Bahan Bakar
A.Sistem Injeksi Bahan Bakar
Sistem Injeksi bahan bakar menggunakan
teknologi kontrol secara elektronik, yang mampu memasok bahan bakar dan udara
secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada setiap keadaan.
Sistem
injeksi bahan bakar memiliki banyak keuntungan yaitu :
§ Mengurangi
emisi gas buang.
§ Lebih
hemat bahan bakar.
§ Tarikan
lebih responsif.
§ Mesin
mudah dihidupkan pada kondisi apapun.
§Idle
tidak terpengaruh pada ketinggian suatu daerah.
§ Memudahkan
perawatan berkala.
Sistem injeksi bahan bakar terdiri
dari 3 komponen utama yaitu sensor unit, control unit, dan actuator unit.
Gb.1 sistem injeksi bahan bakar
1.Sensor Unit
Terdiri dari beberapa sensor yang berfungsi untuk membaca atau
mengetahui kondisi mesin dan selanjutnya melaporkan data informasi tersebut ke
control unit. Semakin komplit sensor unit yang digunakan maka semakin baik
kinerja sistem injeksi dan unjuk kerja mesin semakin optimal. Sensor unit
terdiri dari :
a.MAQS (Modulated
Air Quantity Sensor)
Terdiri dari beberapa sensor yang bertugas untuk mengetahui
kondisi udara di dalam throttle body, terdiri dari intake temperatur sensor
(sensor suhu udara masuk), throttle position sensor (mengirimkan informasi
tentang posisi throttle / besarnya bukaan throttle saat itu), intake air
pressure sensor (sensor tekanan udara yang masuk).
b.IAT (intake air temperature) sensor
Gb. 2 intake air temperatur sensor
Mendeteksi suhu udara yang masuk melalui throttle body, IAT sensor
ini adalah sebuah thermistor. Thermistor merupakan komponen sejenis resistor
variable, apabila suhu udara yang mengenai ujung thermistor berubah maka tahanan
yang dihasilkan oleh thermistor pun juga ikut berubah. Thermistor mendapatkan
tegangan listrik dari Control unit (ECU/ECM) sebesar 5 Volt, kemudian thermistor
mengirimkan tegangan balik ke control unit sesuai dari tahanan yang dihasilkan
oleh thermistor.
c.TP (Throttle Position)
sensor;
Mengirimkan informasi tentang posisi bukaan throttle, throttle
position sensor adalah sebuah resistor variable, apabila throttle shaft
berputar maka besarnya tahanan akan berubah
Gb. 3 throttle position sensor
Sama seperti throttle body, TPS juga mendapatkan tegangan sebesat
5 volt dari control unit, selanjutnya TPS mengirimkan tegangan balik ke control
unit sesuai dari tahanan yang dihasilkan oleh resistor variable. Apabila
throttle tertutup maka tahanan yang dihasilkan besar, dan sebaliknya jika
throttle terbuka tahanan yang dihasilkan kecil. Besarnya tegangan balik yang
dikirimkan throttle position sensor kurang lebih sebesar 0,68 volt (throttle
tertutup) dan 4,5 volt (throttle terbuka).
d.Engine oil temperature sensor
Mendeteksi suhu mesin sepeda motor
melalui perantara oli mesin, sama seperti IAT, EOT juga menggunakan thermistor
sebagai sensornya, tahanan thermistor akan berubah menyesuaikan dengan
perubahan suhu mesin sepeda motor.
e.Coolant temperatur
sensor
Mirip seperti engine oil
temperatur sensor hanya saja
thermistor pada coolant temperatur sensor
bertugas untuk membaca perubahan suhu cairan pendingin mesin sepeda motor
f.Crank sensor
Memberikan signal listrik kepada ECU,
supaya ECU dapat mendeteksi sudut crank
& putaran mesin dengan akurat. Selanjutnya ECU dapat mengatur durasi
injeksi bahan bakar & waktu pengapian bersama-sama masukan dari signal TPS
dan Air Intake Pressure sensor.
g.Bank angle sensor
Merupakan sensor sudut kemiringan yang bertugas
mengirimkan informasi tentang kemiringan sepeda motor pada saat itu. Apabila
sudut kemiringan sepeda motor melebihi batas yang diperbolehkan (lebih dari 65o/ambruk)
maka mesin sepeda motor akan mati, mencegah terjadinya kebakaran pada saat
terjadi kecelakaan.
2.Control Unit
Control unit ECU
/ ECM ; menerima dan menghitung seluruh informasi / data yang diterima dari
masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari
sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu
air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle / katup
gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada
umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya
ECU / ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk
menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja /
menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid
injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol
injektor, ECU / ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.
3.Actuator Unit
Actuator terdiri dari
beberapa komponen pekerja yang bertugas sebagai eksekutor atau pelaksana yang
mendapatkan perintah dari control unit, yaitu :
a.FID
FID (Fast Idle
Solenoid Sistem) berfungsi menambah aliran udara ke throttle body pada saat
mesin masih dingin, sehingga bahan bakar yang disuplai dari injector bertambah
dan mesin mudah untuk dihidupkan. Pada saat suhu mesin dingin valve FID terbuka
dan udara dapat mengalir melalui hole / saluran by pass sehingga jumlah bahan
bakar yang disemprotkan lebih banyak, kemudian pada saat suhu mesin panas valve
FID tertutup dan udara tidak dapat mengalir melalui hole / saluran by pass
sehingga jumlah bahan bakar yang disemprotkan lebih sedikit
b.Fuel pump
Fuel pump (pompa bahan bakar) berfungsi
mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor dan menaikkan tekanan bahan
bakar sehingga bahan bakar yang keluar dari injector berbentuk spray / kabut
sehingga mudah terbakar. Pompa bahan bakar terletak di dalam tangki bahan bakar
dan bekerja secara elektrik yaitu dengan mendapatkan tegangan listrik dari ECU
/ ECM.
c.Injektor
Injektor adalah nozel yang bekerja secara
elektromagnetik, injektor akan menginjeksikan bahan bakar sesuai perintah dari
control unit. Injektor dipasang pada saluran masuk di kepala silinder, melalui
injektor bahan bakar dikabutkan dengan memberikan tekanan tinggi dan dilewatkan
di lubang-lubang kecil yang ada di injektor.
Proses penyemprotan bahan bakar terjadi saat
control unit mengirimkan tegangan listrik ke solenoid coil, pada solenoid coil
yang dialiri listrik akan menghasilkan elektromagnetik yang selanjutnya menarik
core dan needle valve ke atas sehingga bahanbakar bertekanan tinggi akan
menyemprot keluar dari lubang-lubang kecil di injektor.
d.Coil ignition
Coil ignition merupakan komponen sistem
pengapian yang mana pada sistem injeksi bahan bakar ini ignition coil akan
beroperasi jika mendapat pasokan tegangan listrik dari control unit. Tegangan
yang masuk ke coil ignition akan ditingkatkan menjadi sekitar 25.000 volt
selanjutnya untuk membangkitkan percikan bunga api di ujung elektroda busi. Seberapa
lama busi memercikkan bunga api dan kapan tepatnya busi memercikkan bunga api
diatur sepenuhnya control unit berdasarkan laporan / informasi dari semua
sensor yang ada.
e.Kipas pendingin radiator
Seperti halnya komponen actuator yang lainnya,
kipas pendingin radiator juga akan bekerja berdasarkan perintah dari control
unit. Control unit memerintahkan kipas pendingin untuk berputar dengan
mengirimkan tegangan listrik sebagai sumber energi gerak kipas pendingin
elektrik. Control unit akan memeritahkan kipas pendingin untuk bergerak hanya
pada saat mesin panas saja berdasarkan informasi dari sensor suhu cairan
pendingin mesin.
f.MIL (Malfunction Indicator Lamp)
Malfunction Indicator Lamp adalah sebuah lampu
yang terletak pada instrument sepeda motor yang berfungsi sebagai indikator
kerusakan pada sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Apabila terjadi
kerusakan pada komponen sistem injeksi bahan bakar sepeda motor MIL akan
berkedip beberapa kali sesuai dengan jenis kerusakan yang terjadi, ada dua
macam kedipan MIL yaitu kedip panjang dan kedip pendek. Kedipan panjang
melambangkan angka puluhan dan kedipan pendek melambangkan angka satuan.
Sebagai contoh pada kerusakan fuel injektor dengan kode kerusakan 12 maka MIL
akan berkedip panjang satu kali dan berkedip pendek sebanyak dua kali.