SENTER TANPA BATERAI

SENTER TANPA BATERAI
CARA BUAT SENTER TANPA BATERAI | KLIK DI GAMBAR...

25 November 2019

Modul Perawatan Berkala Sistem Injeksi Bahan Bakar untuk siswa SMK TBSM kelas XI


Selamat pagi dan tentu saja selalu semangat pagi untuk kita semuanya warga TBSM dimanapun anda berada, jumpa lagi di SALDAMedia pada kesempatan kali ini saya akan berbagi modul tentang perawatan berkala sistem injeksi bahan bakar sepeda motor, modul ini saya susun dengan tujuan untuk mempermudah nanda sekalian siswa siswi SMK TBSM dimanapun anda berada wabil khusus untuk siswa siswi saya kelas XI TBSM di salah satu SMK Negeri di Wonosobo yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di DU/DI.

Berikut modulnya silahkan dipelajari dan sukses selalu


Perawatan Berkala Sistem Injeksi Bahan Bakar

A.Sistem Injeksi Bahan Bakar

Sistem Injeksi bahan bakar menggunakan teknologi kontrol secara elektronik, yang mampu memasok bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada setiap keadaan.
Sistem injeksi bahan bakar memiliki banyak keuntungan yaitu :
§  Mengurangi emisi gas buang.
§  Lebih hemat bahan bakar.
§  Tarikan lebih responsif.
§  Mesin mudah dihidupkan pada kondisi apapun.
§Idle tidak terpengaruh pada ketinggian suatu daerah.
§  Memudahkan perawatan berkala.

Sistem injeksi bahan bakar terdiri dari 3 komponen utama yaitu sensor unit, control unit, dan actuator unit.
Gb.1 sistem injeksi bahan bakar

1.Sensor Unit
Terdiri dari beberapa sensor yang berfungsi untuk membaca atau mengetahui kondisi mesin dan selanjutnya melaporkan data informasi tersebut ke control unit. Semakin komplit sensor unit yang digunakan maka semakin baik kinerja sistem injeksi dan unjuk kerja mesin semakin optimal. Sensor unit terdiri dari :

a.MAQS (Modulated Air Quantity Sensor)
Terdiri dari beberapa sensor yang bertugas untuk mengetahui kondisi udara di dalam throttle body, terdiri dari intake temperatur sensor (sensor suhu udara masuk), throttle position sensor (mengirimkan informasi tentang posisi throttle / besarnya bukaan throttle saat itu), intake air pressure sensor (sensor tekanan udara yang masuk).

b.IAT (intake air temperature) sensor
Gb. 2 intake air temperatur sensor

Mendeteksi suhu udara yang masuk melalui throttle body, IAT sensor ini adalah sebuah thermistor. Thermistor merupakan komponen sejenis resistor variable, apabila suhu udara yang mengenai ujung thermistor berubah maka tahanan yang dihasilkan oleh thermistor pun juga ikut berubah. Thermistor mendapatkan tegangan listrik dari Control unit (ECU/ECM) sebesar 5 Volt, kemudian thermistor mengirimkan tegangan balik ke control unit sesuai dari tahanan yang dihasilkan oleh thermistor.

c.TP (Throttle Position) sensor;
Mengirimkan informasi tentang posisi bukaan throttle, throttle position sensor adalah sebuah resistor variable, apabila throttle shaft berputar maka besarnya tahanan akan berubah
Gb. 3 throttle position sensor

Sama seperti throttle body, TPS juga mendapatkan tegangan sebesat 5 volt dari control unit, selanjutnya TPS mengirimkan tegangan balik ke control unit sesuai dari tahanan yang dihasilkan oleh resistor variable. Apabila throttle tertutup maka tahanan yang dihasilkan besar, dan sebaliknya jika throttle terbuka tahanan yang dihasilkan kecil. Besarnya tegangan balik yang dikirimkan throttle position sensor kurang lebih sebesar 0,68 volt (throttle tertutup) dan 4,5 volt (throttle terbuka).

d.Engine oil temperature sensor
Mendeteksi suhu mesin sepeda motor melalui perantara oli mesin, sama seperti IAT, EOT juga menggunakan thermistor sebagai sensornya, tahanan thermistor akan berubah menyesuaikan dengan perubahan suhu mesin sepeda motor.

e.Coolant temperatur sensor
Mirip seperti engine oil temperatur sensor  hanya saja thermistor pada coolant temperatur sensor bertugas untuk membaca perubahan suhu cairan pendingin mesin sepeda motor

f.Crank sensor
Memberikan signal listrik kepada ECU, supaya ECU dapat mendeteksi  sudut crank & putaran mesin dengan akurat. Selanjutnya ECU dapat mengatur durasi injeksi bahan bakar & waktu pengapian bersama-sama masukan dari signal TPS dan Air Intake Pressure sensor.

g.Bank angle sensor
Merupakan sensor sudut kemiringan yang bertugas mengirimkan informasi tentang kemiringan sepeda motor pada saat itu. Apabila sudut kemiringan sepeda motor melebihi batas yang diperbolehkan (lebih dari 65o/ambruk) maka mesin sepeda motor akan mati, mencegah terjadinya kebakaran pada saat terjadi kecelakaan.

2.Control Unit
Control unit ECU / ECM ; menerima dan menghitung seluruh informasi / data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle / katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU / ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja / menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU / ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.

3.Actuator Unit
Actuator terdiri dari beberapa komponen pekerja yang bertugas sebagai eksekutor atau pelaksana yang mendapatkan perintah dari control unit, yaitu :

a.FID

FID (Fast Idle Solenoid Sistem) berfungsi menambah aliran udara ke throttle body pada saat mesin masih dingin, sehingga bahan bakar yang disuplai dari injector bertambah dan mesin mudah untuk dihidupkan. Pada saat suhu mesin dingin valve FID terbuka dan udara dapat mengalir melalui hole / saluran by pass sehingga jumlah bahan bakar yang disemprotkan lebih banyak, kemudian pada saat suhu mesin panas valve FID tertutup dan udara tidak dapat mengalir melalui hole / saluran by pass sehingga jumlah bahan bakar yang disemprotkan lebih sedikit

b.Fuel pump
Fuel pump (pompa bahan bakar) berfungsi mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor dan menaikkan tekanan bahan bakar sehingga bahan bakar yang keluar dari injector berbentuk spray / kabut sehingga mudah terbakar. Pompa bahan bakar terletak di dalam tangki bahan bakar dan bekerja secara elektrik yaitu dengan mendapatkan tegangan listrik dari ECU / ECM.

c.Injektor
Injektor adalah nozel yang bekerja secara elektromagnetik, injektor akan menginjeksikan bahan bakar sesuai perintah dari control unit. Injektor dipasang pada saluran masuk di kepala silinder, melalui injektor bahan bakar dikabutkan dengan memberikan tekanan tinggi dan dilewatkan di lubang-lubang kecil yang ada di injektor.

Proses penyemprotan bahan bakar terjadi saat control unit mengirimkan tegangan listrik ke solenoid coil, pada solenoid coil yang dialiri listrik akan menghasilkan elektromagnetik yang selanjutnya menarik core dan needle valve ke atas sehingga bahanbakar bertekanan tinggi akan menyemprot keluar dari lubang-lubang kecil di injektor.

d.Coil ignition
Coil ignition merupakan komponen sistem pengapian yang mana pada sistem injeksi bahan bakar ini ignition coil akan beroperasi jika mendapat pasokan tegangan listrik dari control unit. Tegangan yang masuk ke coil ignition akan ditingkatkan menjadi sekitar 25.000 volt selanjutnya untuk membangkitkan percikan bunga api di ujung elektroda busi. Seberapa lama busi memercikkan bunga api dan kapan tepatnya busi memercikkan bunga api diatur sepenuhnya control unit berdasarkan laporan / informasi dari semua sensor yang ada.

e.Kipas pendingin radiator
Seperti halnya komponen actuator yang lainnya, kipas pendingin radiator juga akan bekerja berdasarkan perintah dari control unit. Control unit memerintahkan kipas pendingin untuk berputar dengan mengirimkan tegangan listrik sebagai sumber energi gerak kipas pendingin elektrik. Control unit akan memeritahkan kipas pendingin untuk bergerak hanya pada saat mesin panas saja berdasarkan informasi dari sensor suhu cairan pendingin mesin.

f.MIL (Malfunction Indicator Lamp)
Malfunction Indicator Lamp adalah sebuah lampu yang terletak pada instrument sepeda motor yang berfungsi sebagai indikator kerusakan pada sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Apabila terjadi kerusakan pada komponen sistem injeksi bahan bakar sepeda motor MIL akan berkedip beberapa kali sesuai dengan jenis kerusakan yang terjadi, ada dua macam kedipan MIL yaitu kedip panjang dan kedip pendek. Kedipan panjang melambangkan angka puluhan dan kedipan pendek melambangkan angka satuan. Sebagai contoh pada kerusakan fuel injektor dengan kode kerusakan 12 maka MIL akan berkedip panjang satu kali dan berkedip pendek sebanyak dua kali.
Bersambung ya bro….


2 komentar:

  1. Terimakasih materi anda sangat membantu dalam proses pemebalajaran di sekolah kami SMK Muhammadiyah Loa Kulu Kutai Kartanegara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillahirobbilalamin, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.... terimakasih telah berkunjung di SALDAMedia... semoga sukses selalu.... Aamiin

      Hapus