Sistem
penerangan sangat diperlukan untuk keselamatan pengendaraan, khususnya di malam
hari dan juga untuk memberi isyarat/tanda pada kendaraan lainnya. Sistem
penerangan pada sepeda motor dibagi menjadi dua fungsi, yaitu; 1) sebagai
penerangan (illumination) dan 2) sebagai pemberi isyarat/peringatan (signalling/warning).
Yang
termasuk ke dalam fungsi penerangan antara lain:
1.
Headlight (lampu kepala/depan)
2.
Taillight (lampu belakang),
3.
Instrument lights (lampu-lampu instrumen).
Sedangkan
yang termasuk ke dalam fungsi pemberi isyarat antara lain;
1.
Brake
light (lampu rem)
2.
Turn
signals (lampu sein/tanda belok),
3.
Oil
pressure dan level light (lampu tanda tekanan dan level oil)
4.
Netral
light (lampu netral untuk transmisi/perseneling)
5.
Charging
light (lampu tanda pengisian). Tidak semua sepeda motor dilengkapi charging
light.
Untuk
sistem yang lebih komplit, misalnya pada sepeda motor dengan sistem bahan bakar
tipe injeksi (EFI) , kadang-kadang terdapat juga hazard lamp (lampu
hazard/tanda bahaya), low fuel warnig (pemberi peringatan bahan bakar sudah
hampir kosong), temperature warning (pemberi peringatan suhu), electronic fault
warning (pemberi peringatan terjadinya kesalahan/masalah pada komponen
elektronik), dan sebagainya. Contoh penempatan sistem penerangan (lighting
system), baik yang berfungsi sebagai penerangan maupun pemberi isyarat adalah seperti
pada gambar di bawah ini:
Sumber :
buku Teknik sepeda Motor Jilid I, Jalius Jama dkk, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar