Busi
adalah salah satu komponen sistem pengapian yang berfungsi sebagai pemantik
atau sumber api pada proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam
ruang bakar. Semua jenis sepeda motor berbahan bakar bensin pasti menggunakan
busi, namun demikian busi yang digunakan tidak boleh sembarangan harus
disesuaikan dengan spesifikasi dari pabrikan sepeda motor.
Pada
busi / sparkplug sepeda motor terdapat kode yang harus kita pahami, berikut
adalah arti dari kode yang tertera pada busi :
Busi
NIPPONDENSO
Contoh
kode busi : X 24 E S-U
Kode
ini berlaku untuk busi merk nippondenso
1.
Huruf X
Huruf
pertama pada kode busi merk nippondenso adalah kode ukuran dan diameter baut heksagonal,
terdapat dua macam kode huruf yaitu X dan Y :
· Huruf X – diameter 12mm, heksagonal
18mm
· Huruf U - diameter 10mm, heksagonal
16mm
Kode
huruf X biasanya digunakan pada sepeda motor sport dan kode huruf U digunakan
pada sepeda motor matic dan cub / bebek
2.
Angka 24
Kode
angka yang tertera pada busi nippondenso merupakan nomor heat range, angka /
nomor ini menunjukkan tipe busi : angka kecil = busi panas, angka besar = busi
dingin
3.
Huruf E
Huruf
berikutnya setelah kode nomor heat range adalah kode panjang ulir busi, ada dua
kode panjang ulir yaitu F dan E :
·Kode F = panjang ulir busi 12,7 mm (
½ inchi )
·Kode E = panjang ulir busi 19,0 mm (
¾ inchi )
4.
Huruf S dan U
Kode
huruf ini merupakan kode special desain yang mengandung arti sebagai berikut :
·Kode S = busi tersebut bukan tipe
projected
·Kode U = pada elektroda negative busi
tersebut terdapat coakan yang berbentuk huruf U
Baca
juga kode busi merk NGK klik disini….
Kemudian
untuk menghasilkan percikan bunga api yang sempurna, ukuran celah elektroda
pada busi harus sesuai. Celah elektroda untuk sepeda motor biasanya 0,6 - 0,7mm
(untuk lebih jelasnya lihat buku Manual atau katalog busi).
Berdasarkan
uraian di atas maka jawaban untuk soal pemeliharaan kelistrikan sepeda motor kelas XI tsm NO 7 adalah : C celah busi 0,7
mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar